Sat. Dec 7th, 2024

Aduh, susahnya punya kulit hitam. Tidak bisa dipakai baju warna‑warni kayak kamu,” keluh seorang wanita yang berkulit hitam pada temannya, dalam iklan TV. Ungkapan itu mewakili anggapan masya­rakat bahwa berkulit putih tampak lebih bersih, indah dan cantik. Karena itu banyak wanita yang melakukan berbagai upaya untuk memutihkan kulit.

U

paya yang dilakukan antara lain de­ngan mandi susu, memakai lulur, memakai tabir surya dan krim pemutih. Sayangnya cara yang terakhir ini pernah mendatang­kan petaka bagi pemakainya. Akibat pe­makaian krim pemutih, bukannya wajah putih bersih yang didapat, melainkan wa­jahnya menjadi rusak, belang‑belang dan timbul bercak‑bercak hitam.

Penyebabnya adalah bahan‑bahan ber­bahaya yang terkandung dalam kosmetik itu, seperti merkuri dan hidrokoinon. Se­nyawa merkuri atau air raksa terdiri dari golongan organik dan organik yang bera­cun. Selain merusak kulit, bila terserap ke dalam jaringan tubuh akan merusak fungsi organ ginjal dan hati.

Karena sangat berbahaya, senyawa mer­kuri ini dilarang penggunaannya dalam kosmetik seperti tercantum dalam Peratu­ran Menteri Kesehatan No. 376/­Menkes/Permen/1990. Tetapi dari hasil survei Yayasan Lembaga Konsumen In­donesia (YLKI) perwakilan Yogyakarta tahun 1992 masih ditemukan 13 merek krim pemutih yang mengandung merkuri.

Mengenal Kulit

Seperti anggota tubuh yang lain, kulit  mempunyai tata kehidupan sendiri. Di ba­lik tipisnya kulit kita, terdapat dua lapisan utama, yaitu epidermis yang di permukaan dan dermis yang terletak di bawahnya.

Bagian terluar dari epidermis adalah lapisan tipis yang disebut kulit tanduk yaitu kulit yang telah mati. Lapisan ini akan mengeluarkan kulit secara alami jika terkena sinar matahari atau hanyut terba­suh air ketika mandi. Kemudian ada kulit baru yang telah siap menggantikan.

Sedangkan dermis terdiri dari jaringan-jaringan yang salah satu fungsinya, memberi makan kepada epidermis.  Peredaran darah yang masuk menembus dermis ini mempengaruhi warna kulit manusia.

­Selain itu, warna kulit juga dipengaruhi oleh jumlah pigmen dan paparan sinar matahari. Jumlah pigmen atau zat pewar­na melanin ini berbeda‑beda untuk tiap je­nis ras manusia. Kulit ras Asia lebih kaya pigmen melanin dari para ras Eropa. Butir­-butir melanin kulit Asia yang disebut eumelanin ini, berukuran lebih besar dan sulit pecah atau luntur. Akibatnya, warna kulit kita mudah sekali berubah menjadi gelap ketika terpanggang sinar matahari.

Sebaliknya, pigmen ras Eropa (disebut feomelanin) gampang sekali pecah. Hal ini menjadikannya kulit bule itu susah menja­di cokelat. Berlawanan dengan anggapan masyarakat Indonesia, orang Eropa justru menganggap cantik sekali yang cokelat. Maka tak heran bila para bule getol mengejar sinar matahari sampai ke daerah tropis sekadar untuk mandi surya.

Tabir Surya

Selain jumlah pigmen, warna kulit di­pengaruhi oleh lingkungan luar yaitu sinar matahan. Bila kulit Anda berwarna gelap karena memang sudah dari ‘sono’‑nya alias keturunan, itu sudah tak dapat dirubah la­gi. Tetapi, bila kulit Anda ber‑ubah gelap karena tersengat sinar matahari maka pen­cokelatan dapat dihentikan dengan pe­makaian tabir surya. Perlu diketahui, di ba­lik seberkas sinar matahari terdapat unsur sinar ultra violet (UV) A dan B yang merugikan kulit. Sinar UV A berperan be­sar terhadap timbulnya penyakit kanker kulit dan penuaan dini berupa kerut‑kerut di sekitar wajah. Sedangkan sinar UV B in­ilah yang menjadi sebab‑musabab pencoke­latan kulit dan timbulnya noda hitam di wajah. orang awan menyebutkan, “terbakar sinar matahari”, istilah asingnya sun burn

Pada iklim tropis yang begitu kaya sinar matahari, kulit kita memerlukan pelindung dari sinar UV ini. Caranya bisa bermacam-­macam, bisa dengan memakai topi dan payung, atau juga dengan membedaki mu­ka tebal‑tebal seperti yang banyak di­lakukan oleh petani di Kalimantan Selalan.Tetapi demi praktisnya, kini banyak tersedia tabir surya (sun protection) baik buatan dalam negeri atau produk impor.  Bahan-bahan pada kosmetik ini mampu menyerap atau memantulkan kembali sinar matahari.

Kandungan Isi

Cobalah mengamati iklan‑iklan krim kulit di berbagai media massa. Banyak di ­antaranya yang tak malu‑malu mengik­lankan kandungan berbagai zat makanan  pada produknya, seperti mengandung vita­min E. Atau juga memberi nama‑nama kimia yang susah dimengerti orang awam tapi selalu mengesankan. Salah satu zat  tambahan dalam krim kulit yang dipro­mosikan adalah vitamin E. Vitamin ini disebut‑sebut berperan penting untuk kese­hatan kulit. Tetapi perlu diingat kembali bahwa kulit klta terdiri dermis dan epider­mis. Bahan apapun yang dioleskan pada kulit sebenarnya hanya menyentuh bagian  epidermis saja. Sedangkan kebanyakan  proses kulit terjadi pada dermis yaitu lapisan yang lebih dalam. Jadi bagaimana . mungkin mengharap manfaat vitamin yang hanya bertengger di permukaan kulit yang sudah mati?

Pada krim tabur surya buatan luar negerl (Eropa) kebanyakan mengandung PABA atau Para Amino Binzoic Acid. Se­baiknya Anda menghindari tabir surya yang mengandung PABA karena bersifat fotosen­sitif yaitu mudah bereaksi dengan sinar matahari. Akibat reaksi ini, kulit malah berubah menjadi kecokelatan. Karena itu produk yang mengandung PABA sangat populer di Eropa, karena mereka men­dambakan kulit cokelat. Ketika dipakai di sini yang sinar mataharinya begitu melimpah, pemakainya akan kecewa berat mendapati kulitnya yang justru bertambah gelap. Tabir surya dengan Sun Protection Factor yang tinggi, juga tidak menjamin ke­cocokan dengan kulit Asia. SPF hanya melindungi kulit dari sengatan sinar UV B. Seperti diketahui jumlah pigmen ras Asia lebih banyak dan juga lebih tahan terhadap efek bakar sinar matahari. Yang dibu­tuhkan adalah bahan yang mampu melin­dungi kulit dari sinar UV A, penyebab kanker kulit dan penuaan dini.

Beberapa produk tabir surya ada yang dikombinasikan dengan kosmetik pelembab. Dalam iklan seing ditonjolkan kan­dungan AHAs (Alpha hydroxyl Acids). Yang termasuk AHAs adalah asam laktat (terdapat pada susu) dan asam sitrat (terdapat pada tumbuh-tumbuhan).

3,233 thoughts on “SENYAWA MERKURI, BUKAN PEMUTIH KULIT”
  1. Great website…

    […]we like to honor many other internet sites on the web, even if they aren’t linked to us, by linking to them. Under are some webpages worth checking out[…]……

  2. You should check this out…

    […] Wonderful story, reckoned we could combine a few unrelated data, nevertheless really worth taking a look, whoa did one learn about Mid East has got more problerms as well […]……

  3. You should check this out…

    […] Wonderful story, reckoned we could combine a few unrelated data, nevertheless really worth taking a look, whoa did one learn about Mid East has got more problerms as well […]……

  4. Read was interesting, stay in touch……

    […]please visit the sites we follow, including this one, as it represents our picks from the web[…]……

  5. Looking around…

    I like to browse in various places on the online world, regularly I will go to Stumble Upon and read and check stuff out…

Comments are closed.