Orang yang sakit mulanya enggan pergi ke dokter. Alasannya macam‑macam: takut disuntik, tak punya uang, sakitnya tidak parah dll. Tapi bila rasa sakitnya sudah tak tertahankan lagi, akhirnya ia menyerah juga. Dari berbagai jenis obat yang diresepkan dokter, ada kalanya terdapat obat penghilang rasa sakit alias analgesik.
Dari mana asalnya rasa sakit itu? Tubuh manusia terdiri dari ratusan ujung syaraf yang sangat peka. Benang‑benang syaraf ini berjalinan membentuk sebuah jaringan. Bila jaring ini terkoyak atau robek, di tempat itu akan muncul zat kimia yang disebut prostaglandin. Zat ini dapat merangsang ujung syaraf untuk mengirimkan pesan “rasa sakit” ke otak. Orang itu pun kesakitan. Adapun tugas analgesik adalah menyetop produksi prostaglandin ini.
Jenis Analgesik
Hingga saat ini belum ada kesepakatan internasional tentang klasifikasi analgesik ini. Ada yang membaginya menurut efektifitas yaitu untuk penyakit ringan dan penyakit berat. Ada pula yang menggolongkan menurut tempat bekerja obat yaitu di tempat luka dan di otak.
Pendapat yang lain membagi analgesik ke dalam jenis narkotik (opioid) dan non‑narkotik(non‑opioid). Analgesik jenis narkotik karena dapat menimbulkan kecanduan, maka pemakaiannya dibatasi secara ketat. Biasanya digunakan untuk mengurangi sakit sehabis operasi, penyakit organ dalam dan kanker stadium akhir. Sedangkan jenis non‑narkotik biasanya untuk meringankan sakit pada kulit, otot, tulang dan gigi.
Masih ada satu lagi klasifikasi. Pertama, obat yang hanya mengurangi sakit dan demam, disebut anti piretik. Kedua obat yang tidak hanya mengurangi sakit tetapi juga menyembuhkan peradangan (inflmasi) dimasukkan golongan Non‑Steroidal Anti‑inflammatory Drugs (NSAID). Dalam golongan ini terdapat aspirin yang sudah sangat populer. Karena itu, golongan NSAID sering disebut golongan “mirip aspirin” (aspirin like).
Obat Essensial
Ada banyak sekali jenis analgesik yang tersedia, namun demikian WHO hanya memasukkan empat obat analgesik dalam “Daftar Obat Essesial.” Kempat obat ini adalah : Aspirin, Paracetamol, Ibuprofen dan Indomethacin.
Aspirin:Analgesik ini paling banyak digunakan untuk meringankan sakit gigi, sakit kepala dan sakit pinggang. Begitu populernya hingga orang Amerika saja menelan 40 milyar tablet aspirin(!) setiap tahunnya. Meski begitu, tidak semua orang boleh meminum obat ini. Obat ini tidak cocok untuk pengidap asma, tekanan darah tinggi, radang lambung (maag) dan anak di bawah usia 12 tahun.
Paracetamol: Pilihan berikutnya setelah aspirin adalah paracetamol. Memang efektifitasnya tidak sekuat aspirin, tetapi tingkat toleransinya sangat tinggi. Obat ini tidak menimbulkan iritasi (luka) lambung. Meski begitu, pemakaian yang terus-menerus dalam jangka panjang berpotensi merusak Hati dan Ginjal.
Ibuprofen: Dibandingkan aspirin dan paracetamol, analgesik ini lebih efektif dan resikonya atas efek samping juga kecil. Sayangnya seperti pepatah “ono rego, ono rupo”, harga obat ini juga lebih mahal. Bagi wanita hamil, terutama tiga bulan terakhir kehamilan sebaiknya menghindari obat ini karena mendatangkan masalah saat persalinan. Obat ini juga tidak boleh diminum ibu menyusui dan anak usia kurang dari 1 tahun.
Kombinasi
Cara perusahaan farmasi mengungguli obat pesaingnya adalah dengan menambah kandungan ekstra atau kombinasi obat. Namun sebenarnya cara ini tidak begitu bermanfaat. Yang terjadi harga obat malah bertambah mahal dan membahayakan ginjal.
“Tidak ada bukti kuat bahwa mengkombinasi obat analgesik lebih efektif daripada komposisi tunggal. Justru dengan mengkombinasi obat berarti mengkombinasi juga efek samping obat. Karena itu, lebih baik memakai obat komposisi tunggal, ” tandas British Medical Association. Bila memang membutuhkan dua atau lebih analgesik, sebaiknya diresepkan terpisah. Tidak dicampur.
Kombinasi analgesik yang paling dikecam adalah campuran antara dextropropoxyphene (golongan narkotik) dengan aspirin atau paracetamol. Pemakaian secara over dosis dapat mengganggu pernafasan,kolaps hingga kematian. Karena itu pula, obat ini secara tragis banyak disalah‑gunakan untuk bunuh diri.
Kombinasi lainnya, penambahan kafein pada aspirin atau paracetamol dinilai tak ada gunanya. Kandungannya tidak lebih besar daripada kafein dalam secangkir kopi atau teh pahit. Begitu sedikitnya sehingga kafein ini tidak meningkatkan khasiat analgesiknya. Yang terjadi sebaliknya, kafein dapat memperparah perih dl lambung yang disebabkan oleh aspirin.
Beberapa negara telah mengambil langkah tegas melarang analgesik kombinasi. Bangladesh telah melarang kombinasi antara analgesik dengan alkohol, zat besi dan vitamin. Turki melarang campuran analgesik dan barbiturat. Negara Filipina menilai bahwa kombinasi analgesik dan vitamin adalah irasional. Kombinasi ini sudah dilarang diproduksi, dijual dan diimpor di India.
Mengurangi Sakit
Cara terbaik mengurangi rasa sakit adalah menelusuri sumber sakit dan menyembuhkannya. Obat analgesik hanya dapat mengurangi rasa sakit untuk sementara. Bila khasiatnya telah habis rasa sakit itu akan terasa lagi.
Sebelum memutuskan untuk meminum analgesik, pertimbangkanlah dulu terapi non‑obat. Nenek moyang kita dulu suka menyeka luka benturan dengan abu hangat, ternyata mujarab. Sakit yang terjadi pada otot dapat dikurangi dengan pijitan dan olesan balsem hangat. Rasa panas pada kulit yang terbakar dapat dikurangi dengan air dingin. Dari berbagai penelitian, akupuntur jarum atau elektrik terbukti dapat mengurangi sakit.
Tips
Konsumen dapat menanyakan seperti daftar di bawah ini bila menerima resep obat anelgesik dari dokter.
- Apakah saya memerlukan obat ini? Mengapa? Untuk mengurangi sakit, radang atau keduanya?
- Dapatkah saya minum dalam dosis rendah? Sampai kapan harus diminurn?
- Apakah obat ini akan berinteraksi dengan obat lain yang sedang saya minum? Dengan makanan? Alkohol?
- Bagaimana efek sampingnya? Adakah obat lain yang lebin aman? Apakah terapi tanpa‑obat bisa membantu?
- Mungkinkah obat ini memperburuk penyakit lain yang sedang saya derita? Dalam hal apa saja saya harus bernati‑hati?
- Bila timbul efek samping apa yang harus dilakukan: bolehkah stop minum obat?
- Bagaimana jika lupa minum obat, apakah mempengaruhi penyembuhan?
Sumber: British Medical Bulletin Vol 46/1990
I’d like analyzing and I conceive this site gained absolutely helpful commodities on it! Fake Louboutin
It’s actually excellent news. We appreciate you sharing that will near! Louis Vuitton Outlet
You esteem typically the Uggs America special features you offer a person with your posts Canada Goose Norge. I’m going to Canada Goose Nederland