Tue. Nov 5th, 2024

Begitu banyak sampo yang tersedia, seringkali malah membikin bingung untuk memilihnya. Ada sampo yang menjanjikan rambut menjadi “indah bagai model” ada pula yang sanggup membuat rambut “selembut sutera berkilau seindah permata”.

B

ila pili­han tidak sesuai dengan jenis rambut malah bisa mengakibatkan mahkota kita itu menja­di rontok suram atau iritasi kulit kepala.

Efek Samping Deterjen

Sejak zaman nenek moyang kita dulu hingga sekarang motivasi orang berkeramas masih tetap sama saja. Yaitu membersihkan kotoran dan minyak yang menempel di kepala.

Pada permukaan rambut maupun kulit kepala mengandung lapisan minyak atau lemak. Lapisan ini berperan sebagai “tameng” yang melindungi rambut dan kulit kepala dari kotoran dan bakteri. Karenanya sampo harus mengandung bahan yang bisa melarutkan lapisan minyak dan kotoran ini.

Pada umumnya sampo yang beredar di pasaran mengandung bahan aktif berupa deterjen. Karena sifatnya yang alkalis alias basa pada waktu kita bersampo batang-batang rambut akan mengembang sehingga sel‑sel menjadi terbuka. Pada saat itulah deterjen mempunyai kesempatan untuk masuk dan menyapu semua kotoran yang melekat.

Sayangnya deterjen ini berpengaruh buruk bagi kulit kepala maupun rambut kare­na mampu mengikis lapisan minyak menjadi hilang sama sekali. Padahal, bagaimana pun juga lapisan minyak ini tetap dibutuhkan oleh kulit untuk melindunginya dari bakteri yang dapat merugikan kesehatan. Sedan­gkan hilangnya lapisan minyak pada batang rambut menyebabkan rambut menjadi kusam mu­dah patah dan kusut. Susah disisir.

Asal-Usul Ketombe

Salah satu keunggulan manfaat sampo yang gencar dipromosikan adalah kemampuhannya mengusir ketombe.  Sebenarnya apa sih ketombe itu?

Yang dimaksud ketombe sebetulnya adalah lapisan yang mati. Tubuh kita mem­punyai kebiasaan mengganti lapisan kulit terluar setiap 30‑40 hari sekali. Lapisan kulit yang sudah di‑”afkir” ini akan lepas dari tubuh secara alami. Antara lain hanyut karena terbasuh air ketika mandi.

Tetapi kadangkala penggantian kulit ini terlalu berlebihan. Sel‑sel kulit terlulu aktif membuat lapisan kulit baru, sehingga terjadi penumpukan kulit mati. Bila hal ini berlangsung di kepala, serpihan-serpihan kulit mati yang berwarna puitih ini disebut ketombe.

Para trikologis (ahli masalah rambut dan kulit kepala) dan dermaotologis (ahli masalah kulit) masih bingung memastikan penyebab sebenarnya terjadinya ketombe. Mereka mencurigai suatu mikro organisme yang dise­but pityrosporum ovale. Pada kepala yang normal jumlahnya ada 45 persen dari keseluruhan jumlah mikroorganisme yang ada di kepala. Tetapi pada orang berketombe, jumlahnya meningkat secara dramatis sampai 75 persen.

Karena itulah produsen sampo anti ketombe menambahkan bahan aktif yang mam­pu mengendalikan mikroorganisme. Bahan aktif yang biasa dipakai adalah senyawa kimia anti jamur seperti ketoconazole, zinc pto, selenium sulfida dan piroctone olamine. Dari semua bahan aktif ini ketoconazole adalah yang paling efektif mengatasi ke­tombe yang parah.

Memilih Sampo

Langkah pertama memilih sampo adalah mengenali dulu jenis rambut Anda. Ada tiga jenis rambut: rambut kering, rambut normal dan rambut berminyak. Sampo yang ada di pasaran biasanya telah disesuaikan dengan kebutuhan tiga jenis rambut ini ditambah sampo anti ketombe. Untuk rambut kering tersedia sampo yang mengandung lanolin.  Untuk rambut berminyak, samponya men­gandung herbal. Sifat herbal ini mampu melarutkan minyak dengan baik.

Bila hendak memakai sampo anti ketombe, pilihlah yang mengandung bahan aktif paling rendah.  Saat berkeramas, berikan kesempatan bahan aktifnya untuk bekerja.  Tunggulah kira-kira tiga menit sebelum membilas dan mengulangi pengolesan sampai kedua kalinya.  Sekali ketombe dapat dikontrol, keramaslah dengan sampo anti ketombe secara teratur empat hari sekali atau seminggu sekali.

Selain sampo anti ketombe, ada inovasi baru, yakni sampo 2-in-1 (baca “two in one”) alias dua zat dalam satu tempat.  Zat itu adalah sampo plus conditioner.  Sebelum ada penemuan ini, kita keramas dulu baru kemudian mengulasnya dengan conditioner agar rambut tetap lembut.

Dengan adanya sampo 2-in-1 ini, kita dapat berkeramas sekaligus memakai conditioner.  Tetapi apakah sampo ini cocok untuk semua jenis rambut?  Sampo ini lebih cocok bagi rambut yang normal, agak kering atau sedikit berminyak.  Bila rambut Anda sangat berminyak, sebaiknya pakai sampo biasa saja.  Bila ‘ngotot’ memakai sampo ‘2-in-1’, malah akan menambah pemborosan saja sebab hasilnya tidak akan bersih benar.

By Cholis

3 thoughts on “Efek Samping Deterjen pada Shampoo”

Comments are closed.